Senin, 21 Maret 2011

laporan praktikum AGROKLIMATOLOGI


LAPORAN  PRATIKUM LAPANGAN
Alat – alat cuaca
Pada Stasiun Meteorologi Klimatologi
DI SICINCIN, PADANG - PARIAMAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Perkuliahan dan Praktikum
Pada Mata Kuliah Agroklimatologi
Oleh :
Kelompok 2
ADHYTIA HENDRA           0810212092

Dosen Pengasuh ;
Ir. Muhsanati, MS

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS ( UNAND )
2010

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan  rahmat dan karunianya kita masih dapat hidup untuk mencari ridhoNYA. Salawat dan salam tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW, karena beliau kita dapat menikmati zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Sebagai seorang Mahasiswa Fakultas Pertanian, ilmu – ilmu dasar tentang cuaca dan  iklim telah kita peroleh pada kuliah Agroklimatologi Pertanian  yang telah dipelajari di kelas, namun hal ini sebaiknya dipelajari juga diamati secara langsung dilapangan. Karena Fakultas Pertanian Univertas Andalas mengharapkan setiap mahasiswanya untuk tidak hanya pandai dalam teori saja tetapi juga pandai dilapangan.
Selain itu pelaksanaan kuliah lapangan ini juga bertujuan untuk melihat secara nyata alat – alat yang terdapat di lapangan berdasarkan teori yang didapat dikelas dan meninjau sejauh mana  keuntungan dan manfaat  dari alat pengamat cuaca ini.
Sebagai manusia biasa laporan ini tentunya jauh dari kesan sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kebaikan kedepan. Namun penulis berharap semoga laporan ini dapat  menambah pengetahuan kita semua.
Terakhir penulis mengucapkan terima kasih untuk semua ilmu yang telah diberikan oleh dosen Agroklimatologi Pertanian dan semua nara sumber pada kegiatan kuliah lapangn . Semoga ilmu yang kami terima dapat bermanfaat bagi kami.

Padang ,   Januari 2010
                                                                                                                                        
Penulis
                                                                                                                             

Pendahuluan
Iklim adalah rata-rata cuaca dalam periode yang panjang. Sedangkan cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu saat. Ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi. Meteorologi mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi didalam atmosfer terutama pada lapisan bawah (troposfer).
Klimatologi berasala dari bahasa Yunani klima dan logos. Klima berarti kemiringan bumi yang terfokus pada pengertian lintang tempat. Logos berarti ilmu.
Meteorologi berasal dari bahasa Yunani, meteoros dan logos. Meteoros berarti benda yang ada didalam udara.
A. Latar Belakang
Dalam rangka memperjelas pemahaman akan peralatan yang digunakan dalam pengamatan cuaca dan iklim, maka  pada tanggal 5 Januari 2010, kami Agroklimatologi kelas D mengadakan pratikum ke lapangan. Kami mengunjungi Stasiun Meteorologi Klimatologi yang bertempat di Sicincin, pada pratikum ini kami diperkenalkan dengan berbagai alat yang berhubungan dengan Klimatologi yang terdapat distasiun ini. Di  Sicincin ini kami juga diajarkan bagaimana mengamati dan menghasilkan data, mulai dari bagaimana  proses pengamatan dilapangan, lalu mengartikan  (apa makna atau hasil dari  pencatatan dari data pengamat cuaca) sehingga data yang dihasilkan bisa digunakan oleh pihak yang berkepentingan terutama bagi dunia pertanian karena di stasiun sicincin ini lebih memfokuskan pada pengamatan klimatologi dan geofisika. Sebenarnya Stasiun Meteorologi di Indonesia ada 21 buah. Sedangkan di Sumatra Barat stasiun Meteorologi ada 5 buah  yaitu yang berlokasi di:
1.      Meteorologi Atmosfer ( Global Atmosfer ), yang bertempat di Bukittinggi
2.      Meteorologi Geofisika, yang bertempat di Padang Panjang
3.      Meteorologi Iklim atau Klimatologi, yang bertempat di Sicincin
4.      Meteorologi Maritim, yang bertempat di Teluk Bayur
5.      Meteorologi Penerbangan, yang bertembat di Tabing – Padang
B. Tujuan
·         Mengenal dan melihat alat pengamat cuaca secara langsung
·         Mengetahui tujuan dari penggunaan alat
·         mengetahui cara kerja/proses pencatatan dari alat pengukur cuaca
·         Mengetahui manfaat dari alat pengamat cuaca dalam bidang pertanian secara langsung dan tidak langsung



Tinjauan Pustaka

STASIUN KLIMATOLOGI Adalah unit pelaksana teknis BMG,  Tugasnya :
a. Melaksanakan pengamatan klimatologi
b. Pengumpulan dan penyebaran data
c. Penganalisaan dan prakiraan di wilayahnya.
d. Pelayanan jasa klimatologi dan kualitas udara
e. Pengamatan Meterorologi pertanian.

Menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan data cuaca yang telah terkumpul lama (10-30 tahun) dari hasil pengukuran cuaca dengan alat ukur yang khusus instrumentasi klimatologi.
Alat‑alat yang digunakan harus tahan lama dari pengaruh‑pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu mengukur perubahan cuaca.
Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak berubah ketelitiannya. Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan pemakaian lebih lama.
Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar tidak salah ukur, harus difikirkan tentang halangan dari bangunan‑bangunan ataupun pohon‑pohon di dekat alat.
Agar data yang diperoleh dapat dibandingkan, kemudian perbedaan data yang didapat bukanlah akibat kesalahan prosedur, tetapi betul‑betul akibat iklimnya yang berbeda, perlu adanya beberapa keseragaman:
      keseragaman peralatan
      keseragaman pemasangan alat
      keseragaman waktu pengamatan
      keseragaman pengumpulan data
secara garis besar terdapat 3 penggolongan alat  pengamat cuaca di stasiun pengamat cuaca ini yaitu :
·         penakar curah hujan
·         intensitas cahaya matahari
·         mengukur kecepatan angin
·         mengukur suhu
·         polusi udara
·         dan penguapan






Hasil dan Pembahasan
A. Waktu dan Tempat
Pratikum ini dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2010, kami mengunjungi Stasiun Meteorologi Klimatologi yang bertempat di Sicincin, Kabupaten Panang Pariaman
B. Alat
Pada saat berkunjung kami diperkenalkan dengan berbagai alat yang berhubungan dengan Klimatologi, yang diantaranya :
1.      Penakar hujan tipe hilman
           A                         B                               C
Penakar hujan tipe hilman ini berfungsi untuk :
  1. Penakar hujan otomatis
  2. Dapat melihat hujan (Pencatat intensitas hujan )yang telah turun kepermukaan bumi.
  3. Dapat melihat waktu terjadinya hujan secara langsung, yaitu dengan satuan jam.
Penakar hujan tipe hilman ini mempunyai luas penampang 200 mm,  1 ml yang terukur = 1 liter air hujan yang jauh ke permukaan bumi. Pias hilaman merupakan bagian dari alat ini yang akan mencatat data hujan. Pias Hilman (gambar C)  diganti setiap jam 7 pagi.
2.      Penakar hujan OBS (observasition)

Alat ini mempunyai fungsi, yaitu :
  1. Penakar jumlah hujan
  2. Mengatur jumlah curah hujan
  1. Pengamatan tiap jam jika ada hujan
Luas penampang alat ini adalah 100 mm, alat ini mengukur hujan setiap waktu terjadinya hujan.
Fungsi alat       :  Pengukur Curah Hujan
Satuan             :  Milimeter ( mm ).
Keterangan      :  * Curah hujan di ukur dengan gelas penakar setiap pagi Jam 07.00WS.
                             Atau 1 milimeter hujan yang ditakar sama volumenya dengan 10 cc.
3.      Camble stokes
   Kaca pejal                                 piyas
                              A                                B                                         C       
Adapun fungsi alat ini adalah :
  1. Mengukur intensitas radiasi matahari
  2. Jika kuat intensitas radiasi matahari pias (gambar B) bisa terbakar, terbakarnya kertas menunjukan kalau panas matahari bagus untuk melakukan Fotosintesis bagi Tanaman.
Alat ini terdiri dari bola pejal, pengukuran dilakukan pada pagi hari jam 07.00, pias diganti setiap jam 07.00 pagi.
Dibandingkan dengan kekuatan alat ukur panjang penyinaran matahari Campbell Stokes, alat ukur intensitas matahari lebih rapuh, memerlukan operator yang lebih terlatih dan diperlukan kalibrasi secara periodik. Di bidang pertanian intensitas radiasi matahari biasanya diukur akumulasi harian intensitas radiasi matahari gelombang pendek yang jatuh pada suatu permukaan yang datar. Satuan ukuran bagi intensitas radiasi yang banyak digunakan adalah kalori/cm2/hari, atau alori/cm2/menit.

Gambar  alat pengukur lama penyinaran matahari tipe Campbell Stokes

 
 Keterangan gambar :
1.  Busur dan sumbu pemegang bola, kemiringannya dapat diatur.
2.  Lensa bola untuk memusatkan sinar matahari
3.  Busur meridian pengatur sudut kemiringan lensa 
4.  Jarum penahan pias
5.  Sekrup pengunci setelah kemiringan lensa diatur menurut lintang bumi
setempat
6.  Kerangka alat
7.  Sekrup pengatur letak horizontal bagi tubuh alat
8.  Paku sekrup sebagai pengatur kedudukan horizontal bagi tubuh alat
9.  Dasar alat
10.  Cekungan tepat pada titik api, tempat meletakkan kertas pias
11.  Tanda penunjuk letak horizontal (water pas) 
12.   Mengukur Intensitas Radiasi Matahari







 
4.      Atenograf
                 pias
Fungsi alat ini adalah :
Mencatat intesitas cahaya matahari dalam satuan Joule (J)
Alat ini  terdiri dari Karbon ,karbon yang terbakar akan menggarikan pena. Sehingga menunjukan data tentang panas intensitas cahaya matahari. Kalau karbonnya terbakar hal ini menunjukan panas atau radiasi matahari pada saat itu bagus untuk fotosintesis tanaman.
Piasnya diganti tiap minggu.
Actinometer dan radiometer dikenal sebagai alat untuk mengukur intensitas
radiasi matahari. Dari kedua jenis alat tersebut yang umum digunakan 
adalah aktinograf bimetal, radiometer Gun-Bellani (Bellani Pyranometer) dan
Thermo Electric Solarimeter.

Alat Aktinograf Bimetal mengukur total radiasi matahari dengan mencatat
perbedaan temperatur antara  keping bimetal hitam yang terbuka langsung
kena sinar matahari dan 2 keping bimetal yang sama bercat putih atau
tertutup sinar matahari. Perbedaan temperatur ini merupakan fungsi dari total
radiasi matahari yang diterima. Oleh karena itu alat ini hanya cocok untuk
memperoleh intensitas radiasi matahari total harian. 
Komponen utama dari alat  aktinograf buatan Weather Mrasure Corp antara
lain :
- Empat keping bimetal yang digunakan sebagai sensor. Dua keping hitam
terletak ditengah diapit oleh dua keping bimetal berwarna putih mengkilat.
- Batang pengangkat pena. Pena harus diangkat (dilepaskan dari silinder)
pada saat kertas pias akan dibuka.
- Botol tempat “silica gel” bahan higroskopis untuk melindungi alat dari
kelembapan udara yang terlalu tinggi.



- Botol tinta.
Seluruh bagian alat tertutup kotak berwarna putih metalik. Radiasi matahari
dan atmosfer jatuh kepermukaan sensor melalui kubah kaca “Pyrex”. Jenis
kaca tersebut kedap terhadap radiasi gelombang panjang, sehingga yang
masuk ke permukaan sensor kira-kira 90% radiasi gelombang pendek antara
0,36-2,0 mikron.

Keempat bimetal diikat menjadi satu pada salah satu ujung-ujungnya. Pada
ujung lainnya, kedua keping warna putih mengkilat dipakukan kepada
kerangka aktinograf, sedangkan kedua keping hitam dihubungkan dengan
mekanisme pencatat. Karena keping putih mengkilat bersipat memantulkan
5. Gunbellani
Fungsi alat ini adalah :
  1. Mengukur intensitas cahaya  matahari dengan menggunakan bola karet berwarna hitam. Bola karet yang bewarna hitam akan menyerap panas.
  2. Mengukur intensitas cahaya di permukaan tanah.






6. Termometer  Tanah Gundul dan Tanah Berumput
         A                           B                               C
Termometer  Tanah Gundul  ( gambar C )
Fungsi alat ini adalah :
Funsi alat   :  Pengukur  Suhu tanah Gundul.
 Satuan      :  Derajat Celcius                       
 Keterangan:  Kedalaman 0 cm, 5 Cm. 10 Cm, 20 Cm, 50 Cm, 100 cm.
                           Benda kuning pada thermometer 50 cm dan 100 cm adalah parapin yang
                           Berfungsi agar ketika alat tersebut dibaca maka suhu tidak berubah.
                           Data suhu tanah ini digunakan dalam kegiatan pemupukan tanah.
Termometer  Tanah berumput ( gambar A )
Fungsi alat       :  Pengukur  Suhu tanah Berumput.
 Satuan                        :  Derajat Celcius                       
 Keterangan     :  Kedalaman 0 cm, 5 Cm. 10 Cm, 20 Cm, 50 Cm, 100 cm.
                           Benda kuning pada thermometer 50 cm dan 100 cm adalah parapin yang
                           Berfungsi agar ketika alat tersebut dibaca maka suhu tidak berubah.
                           Data suhu tanah ini digunakan dalam kegiatan pemupukan tanah.



7. Panci Penguapan Terbuka
                                                                                                                                                                              
                                                                                      Thermometer apung
Alat ini berfungsi untuk Mengukur penguapan
Diameter (d) = 120 – 125 cm dengan Tinggi (t) = 54  cm
Diukur dengan  hotgouge, hotgouge dimasukan jam 2 kemudian jam 6 diputar lagi. Suhu dalam air diukur dengan Termometer Apung.
8. Pengukur mata angin (croup to water)
            A                     B
Fungsi alat ini adalah mengukur angin pada ketinggian 2 m selama 24 jam.(A)
Fungsi alat   :  Pengukur  Kecepatan Angin Rata-rata harian
Satuan      :  Km / Jam                        
Keterangan  : Prinsip kerja seperti garakan Spedometer sepeda motor dalam satuan
                      km/jam
                      Kecapatan angina rata-rata harian selisih pembacaan angka dibagi 24 jam.


Fungsi alat ini adalah mengukur angin pada ketinggian 10 m selama 24 jam.(B)
   Fungsi alat    :  Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat
  Satuan           :  Arah Angin  ( 8 mata angin )
                            Kecepatan Angin : Knots.  ( 1 Knots = 1.8 Km/Jam )
   Keterangan   :  Yang dimaksud arah angin yaitu  Arah dari mana angin
                            berhembus.
9. Alat pengukur polusi udara (H.V samplier)
Fungsi alat ini adalah mengukur polusi udara.
Kertas pengukur duganti setiap minggu.
Fungsi alat      : Pengukur  partikel kecil padat aerosol di
                           udara   (debu, carbon dll)
Satuan            : Mikrogram / m³                    
Keterangan   : DI dalam alat terdapat motor penghisap & flow rate Pengukur kecepatan aliran udara masuk. Udara dihisap oleh motor  penghisap melalui celah samping penutup. Banyaknya vol. udara dicatat oleh flow rate. Di dalam alat ini dipasang filter untuk  menampung udara yang masuk. Pengoperasian 24 jam dalam 6 hari. Ambang batas polusi ud. = 260 µgr/m³




10. Psikometer (Sangkar Meteo)
Suhu maksimal dicatat jam 6 sore,sedangkan suhu max diukur setiap pagi jam 7.
Terdiri dari 4 buah thermometer
1.   Thermometer Bola Kering (BK)
2.      Thermometer Bola Basah (BB)
3.      Thermometer Maximum
4.      Thermometer Minimum
5.      Piche Evaporimeter
Fungsi alat Pengukur Suhu Udara dan Kelembaban Udara Satuan : Suhu Derajat    Celcius Kelembaban dalam Persen ( %).
 *   Thermometer BK menunjukan suhu udara
 *   Thermometer BB digunakan mencara kelembaban udara dengan bantuan Table.
 *   Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan Kain  muslin yang selalu basah oleh air murni.                  

11.  ARG
Fungsi alat ini adalah untuk menakar curah hujan dengan menggunakan system rekaman.
12.  SBB
            Sistem untuk mengirim data ke Tabing.
13.   CMSS
            Alat untuk mengirim data secara OL ke Jakarta dan Medan




PENUTUP

A.Kesimpulan
STASIUN KLIMATOLOGI Adalah unit pelaksana teknis BMG,  Tugasnya :
a. Melaksanakan pengamatan klimatologi
b. Pengumpulan dan penyebaran data
c. Penganalisaan dan prakiraan di wilayahnya.
d. Pelayanan jasa klimatologi dan kualitas udara
e. Pengamatan Meterorologi pertanian.
Stasiun Meteorologi di Indonesia ada 21 buah. Sedangkan di Sumatra Barat stasiun Meteorologi ada 5 buah  yaitu yang berlokasi di:
1.      Meteorologi Atmosfer ( Global Atmosfer ), yang bertempat di Bukittinggi
2.      Meteorologi Geofisika, yang bertempat di Padang Panjang
3.      Meteorologi Iklim atau Klimatologi, yang bertempat di Sicincin
4.      Meteorologi Maritim, yang bertempat di Teluk Bayur
5.      Meteorologi Penerbangan, yang bertembat di Tabing – Padang

secara garis besar terdapat 6 penggolongan alat  pengamat cuaca di stasiun pengamat cuaca sicimcim yaitu :
  • penakar curah hujan    : Penakar hujan tipe hilman, Penakar hujan OBS, dan ARG

·         intensitas cahaya matahari : Camble stokes, Atenograf, Gunbellani

·         mengukur kecepatan angin : Pengukur mata angin (croup to water)
·         mengukur suhu : psikometer
·         polusi udara : Alat pengukur polusi udara (H.V samplier)
·         dan penguapan : Panci Penguapan Terbuka






B. Saran
Sebaiknya system pembelajaran di pertanian seperti ini, selain membahas di kelas kita juga dapat melihat langsung dilapangan bentuk dan proses serta cara penggunaannya. Pratikum lapangan ini diadakan karena kurang tersedianya alat pengamat cuaca di Universitas Andalas. Dengan melaksanakan pratikum ini kita seharusnya tahu manfaat dari berbagai alat di atas bagi lahan pertanian kita yang sudah mulai rusak oleh penggunaan pupuk kimia. Selain itu peran pemerintah juga sangat diperlukan dalam membantu menyediakan biaya perawatan alat karena jika alat ini rusak maka biaya yang diperlukan cukup besar untuk mengganti dan mendatangkan alat ini.
Peran kita sebagai mahasiswa juga dituntut disini yakni bagaimana memanfaatkan teknologi ini guna meramalkan teknologi  dan memberi tahu komoditas apa yang cocok ditanam ditempat tersebut.














DAFTAR PUSTAKA

1.      Nara sumber di lapangan Bpk. Ediarman
2.       www.Geoogle. Wikipedia. Com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar